Rabu, 12 November 2014

PERKAWINAN YANG DILARANG DALAM ADAT BATAK TOBA

PERKAWINAN YANG DILARANG DALAM ADAT BATAK TOBA 



Perkawinan bagi masyarakat Batak khususnya orang Toba adalah hal yang wajib untuk dilaksanakan, dengan menjalankan sejumlah ritual perkawinan adat Batak. Meski memiliki keunikan dan ragam keistimewaan yang terkandung dalam acara tersebut, upacara perkawinan adat Batak Toba juga terkenal sangat “merepotkan” jika kita bandingkan dengan upacara perkawinan di daerah lainnya di Indonesia.

Dalam perkawaninan adat Batak Toba juga ada aturan-aturan tertentu yang harus ditaati, dan hukumannya sangat tegas yang dianut oleh orang Batak sejak dulu kala. Dibeberapa daerah dan aturan yang berlaku yang dilaksankan oleh penatua masing-masing daerah berbeda-beda, ada yang dibakar hidup-hidup, dipasung, dan buang atau diusi dari kampung serta dicoret dari tatanan silsilah keluarga. Meskipun era saat ini beberapa aturan yang diberlakukan sejak dahulu kala, sebagian orang Batak kini sudah ada melanggarnya.

Berikut ini ada 5 Larangan dalam Perkawinan Adat Batak Toba :

1. Namarpandan

Namarpadan/ padan atau ikrar janji yang sudah ditetapkan oleh marga-marga tertentu, dimana antara laki-laki dan perempuan tidak bisa saling menikah yang padan marga. Misalnya marga-marga berikut ini:

    Hutabarat dan Silaban Sitio
    Manullang dan Panjaitan
    Sinambela dan Panjaitan
    Sibuea dan Panjaitan
    Sitorus dan Hutajulu (termasuk Hutahaean, Aruan)
    Sitorus Pane dan Nababan
    Naibaho dan Lumbantoruan
    Silalahi dan Tampubolon
    Sihotang dan Toga Marbun (termasuk Lumbanbatu, Lumbangaol, Banjarnahor)
    Manalu dan Banjarnahor
    Simanungkalit dan Banjarnahor
    Simamora Debataraja dan Manurung
    Simamora Debataraja dan Lumbangaol
    Nainggolan dan Siregar
    Tampubolon dan Sitompul
    Pangaribuan dan Hutapea
    Purba dan Lumbanbatu
    Pasaribu dan Damanik
    Sinaga Bonor Suhutnihuta dan Situmorang Suhutnihuta
    Sinaga Bonor Suhutnihuta dan Pandeangan Suhutnihuta


2. Namarito

Namarito (ito), atau bersaudara laki-laki dan perempuan khusunya oleh marga yang dinyatakan sama sangat dilarang untuk saling menikahi. Umpamanya seperti parsadaan Parna (kumpulan Parna), sebanyak 66 marga yang terdapat dalam persatuan PARNA. Masih ingat dengan legenda Batak “Tungkot Tunggal Panaluan“? Ya, disana diceritakan tentang pantangan bagi orangtua yang memiliki anak “Linduak” kembar laki-laki dan perempuan. Anak “Linduak” adalah aib bagi orang Batak, dan agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, kedua anak kembar tersebut dipisahkan dan dirahasiakan tentang kebeadaan mereka, agar tidak terjadi perkawinan saudara kandung sendiri.


3. Dua Punggu Saparihotan

Dua Punggu Saparihotan artinya adalah tidak diperkenankan melangsungkan perkawinan antara saudara abang atau adik laki-laki marga A dengan saudara kakak atau adik perempuan istri dari marga A tersebut. Artinya kakak beradik laki-laki memiliki istri yang ber-kakak/ adik kandung, atau 2 orang kakak beradik kandung memiliki mertua yang sama.


4. Pariban Na So Boi Olion

Ternyata ada Pariban yang tidak bisa saling menikah, siapa dia sebenarnya? Bagi orang Batak aturan/ ruhut adat Batak ada dua jenis untuk kategori Pariban Na So Boi Olion, yang pertama adalah Pariban kandung hanya dibenarkan “Jadian” atau menikah dengan satu Pariban saja. Misalnya 2 orang laki-laki bersaudara kandung memiliki 5 orang perempuan Pariban kandung, yang dibenarkan untuk dinikahi adalah hanya salah satu dari mereka, tidak bisa keduanya menikahi pariban-paribannya. Yang kedua adalah Pariban kandung/ atau tidak yang berasal dari marga anak perempuan dari marga dari ibu dari ibu kandung kita sendiri. Jika ibu yang melahirkan ibu kita ber marga A, perempuan bermarga A baik keluarga dekat atau tidak, tidak diperbolehkan saling menikah.


5. Marboru Namboru/ Nioli Anak Ni Tulang

Larangan berikutnya adalah jika laki-laki menikahi boru (anak perempuan ) dari Namboru kandung dan sebaliknya, jika seorang perempuan tidak bisa menikahi anak laki-laki dari Tulang kandungnya.

16 komentar:

  1. Kalau manurung dan sitorus bisa menikah ?

    BalasHapus
  2. Klo Manurung sama Panggabean bisa menikah?

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Kalo manurung sama siregar bisa nikah?

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. klo sianipar sama manurung bisa?

    BalasHapus
  7. Saya Boru Pandiangan mamaku Panjaitan sama Manulang bisa apa tidak?

    BalasHapus
  8. kalo Manurung agamanya Kristen trs Islam org Jawa bisa ga

    BalasHapus
  9. Marga pasaribu sama br. Manurung apakah bisa?

    BalasHapus
  10. Kalo manurung dengan Boru Sianturi bisa gak?

    BalasHapus
  11. kalau Manurung sama Sirait boleh ga sih? Tolong yg tau di jawab

    BalasHapus